Kurang dari dua minggu yang lalu, Gautam Adani berada di posisi ketiga dalam daftar orang terkaya di dunia, hanya di bawah Bernard Arnault dan Elon Musk. Namun, suasana berubah drastis ketika rencana penawaran saham Adani Enterprises, perusahaan utama dari konglomerat Adani yang bergerak dari pelabuhan hingga energi, diumumkan untuk dilakukan pada 25 Januari 2023. Momen tersebut menjadi sesak ketika, tepat sehari sebelumnya, firma investasi Hindenburg Research berbasis di AS merilis laporan mengguncang yang menuding Adani Group telah terlibat dalam praktik manipulasi saham dan penipuan akuntansi yang sangat merugikan. Hindenburg Research, yang terkenal dengan keahliannya dalam "penjualan jangka pendek", memberikan prediksi bahwa harga saham perusahaan ini akan merosot.
Respon dari pihak Adani Group tak berbobot kala itu, dengan tuduhan bahwa laporan tersebut penuh dengan informasi yang dipilih secara tendensius dan tanpa dasar yang kuat. Meskipun demikian, efek dari tuduhan tersebut muncul dalam bentuk keraguan investor. Gautam Adani memimpin tujuh perusahaan publik yang beroperasi di beragam sektor, termasuk perdagangan komoditas, infrastruktur bandara, utilitas, operasi pelabuhan, dan investasi dalam energi terbarukan. Tidak hanya investor global yang khawatir, melainkan juga beberapa bank dan perusahaan asuransi pemerintah India yang telah terlibat dalam transaksi senilai miliaran dolar AS dengan entitas yang terafiliasi dengan kelompok Adani.
Dalam upaya untuk mengatasi dampak menurunnya nilai pasar, Adani Group mengambil langkah tegas dengan merilis pernyataan resmi yang meluas hingga 400 halaman. Mereka mengecam laporan Hindenburg sebagai serangan terencana yang bertujuan merusak reputasi India. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa kelompok mereka selalu menjalankan operasi sesuai hukum dan aturan yang berlaku, serta telah mengungkapkan semua informasi yang diperlukan. Lebih jauh, Adani Group menyalahkan laporan tersebut karena dapat menguntungkan Hindenburg secara finansial dengan merugikan investor yang tak terhitung jumlahnya.
Di pihak lain, Hindenburg Research tetap kukuh pada laporannya dan memperingatkan bahwa Adani Group gagal memberikan jawaban yang memadai terhadap 62 dari 88 pertanyaan kritis yang diajukan oleh mereka. Dalam konfrontasi ini, pasar keuangan dunia berada dalam ketegangan, sementara investor dan pengamat pasar menantikan perkembangan selanjutnya dalam drama yang meruncing.